Pernikahan Fenomenal: Orang Seperti Anda Tak Patut Ditolak Lamarannya, Tapi…



Inilah kisah pernikahan paling fenomenal hingga kisahnya diabadikan dalam sejarah dan terbukti berbuah barakah; sembilan putranya seluruhnya hafal Qur’an. Inilah kisah pernikahan paling romantis karena ia menolak mahar yang mahal dan menginginkan satu mahar termahal; syahadat.
Ummu Sulaim radhiyallahu ‘anha. Setelah ditinggal mati oleh suaminya, Malik, ia hidup sebagai seorang janda yang mulia. Ia mempersembahkan putranya, Anas bin Malik, untuk menjadi pelayan Rasulullah dan kelak menjadi ahli hadits terkemuka.
Kemuliaan Ummu Sulaim menjadi perbincangan orang-orang di Madinah dan perlahan-lahan memikat hati Abu Thalhah, seorang hartawan yang dikenal dermawan.
Suatu hari, cinta Abu Thalhah membawanya memberanikan diri datang melamar Ummu Sulaim. Ia mempersiapkan mahar yang sangat mahal. Bahkan siap memberikan harta apa pun sekiranya Ummu Sulaim menginginkannya.
“Demi Allah, orang seperti Anda tak patut ditolak lamarannya,” jawab Ummu Sulaim membuat Abu Thalhah bergembira. Harapannya akan terkabul, bersanding dengan wanita pujaan hatinya. “Tetapi… Anda orang kafir sedangkan aku seorang muslimah. Jika Anda mau masuk Islam, itu yang akan jadi maharnya. Aku tidak kepadamu sesuatu yang lain.”
Abu Thalhah terdiam. Rupanya harta yang mahal tidak membuat Ummu Sulaim tergiur menerima lamarannya. Namun keteguhan hati dan karakter Ummu Sulaim justru membuatnya semakin terpesona.
Sebenarnya, Abu Thalhah telah memperhatikan agama yang dibawa oleh Rasulullah ini. Ia memang berbeda dan mampu mengubah akhlak orang-orang Madinah menjadi lebih mulia.
“Wahai Abu Thalhah,” Ummu Sulaim menambahkan, “Bukankah tuhan-tuhan yang kalian sembah adalah pahatan keluarga Fulan? Bukankah jika tuhan-tuhan itu disulut api mereka akan terbakar?”
Selain kaya, Abu Thalhah juga orang yang cerdas. Dan sungguh benar kata-kata Ummu Sulaim ini.
“Apa yang harus aku lakukan?” tanya Abu Thalhah dengan wajah yang menyiratkan hidayah.
“Temuilah Rasulullah.”
Maka Abu Thalhah pun menghadap Rasulullah yang saat itu sedang bersama para sahabat. Setelah Abu Thalhah menceritakan maksud kedatangannya, Rasulullah pun membimbingnya masuk Islam. Lalu Abu Thalhah pun menikahi Ummu Sulaim dengan keislaman itu sebagai maharnya.
“Aku tak pernah mendengar mahar yang lebih mulia dari mahar yang ditentukan oleh Ummu Sulaim, yakni keislaman suaminya,” kata Tsabit seperti diabadikan oleh Imam An Nasa’i, menggambarkan betapa fenomenal dan romantisnya pernikahan itu.